Raden Aldi Ferdian, Bermimpi, Bersungguh-sungguh dan Berbagi
Raden Aldi Ferdian |
Bermimpi
menjadi orang sukses adalah impian semua orang, tapi yang mau memperjuangkan
mimpi itu adalah orang-orang yang spesial. Menjadi orang yang sukses bukan
berarti tanpa resiko, banyak rintangan yang harus dilalui. Dan untuk itu kita
harus membangun bisnis kita sendiri, karena tidak ada karyawan sukses yang
melebihi kesuksesan sang Bos/Owner.
Seperti
yang dilakukan Raden Aldi Ferdian, Aldi memutuskan keluar dari pekerjaannya
sebagai karyawan yang karirnya sudah cemerlang dalam dunia perbankan untuk menjadi
seorang pengusaha. Menjadi pengusaha bukanlah impian yang tiba-tiba muncul,
karena dari kecil ia sudah memperlihatkan
minatnya, Aldi kecil terbiasa mencari uang jajan sendiri, dengan cara menjual
gambar tempel bertali dan menyewakan buku kepada teman-temannya. Di usia 17
tahun, ia sudah bekerja sebagai supir antar jemput untuk anak sekolah dasar,
menjadi crew service dan delivery service di McDonald Kings Plaza – Bandung. Ia
bekerja sambil kuliah di jurusan Teknik Industri Universitas Pasudan, lal bekerja
sebagai EO dan supervisor entertainment di Fame station Cafe. Lepas dari dunia
entertaintmen yang nyaris tidak mengenal jam kerja, Aldi mulai mengenal dunia
perbankan. Tadinya hanya sebagai marketing bank yang menjual prodk reksadana,
sampai akhirnya menjabat posisi penting di beberapa bank besar. Waktu berjalan
dan Aldi merasa bosan dengan ritme kerja di bank yang menurutnya lambat.
Lulusan Universitas Pasundan jurusan
Teknik Industri ini bercerita, bahwa mimpi terbesarnya adalah untuk membantu
orang lain mewujudkan mimpi mereka. “Itu Visi dan Misi saya, yang saya lakukan
melalui transformasi raga dan rasa,” ujarnya.
Transformasi raga dan rasa yang
dimaksudkannya adalah berupa perpindahan “raga” atau posisi, dari pekerja
menjadi pengusaha. Kemudian hal itu diiringi dengan perpindahan “rasa” agar
bisa lebih peka, lebih lembut, lebih sabar, dan lebih tekun dalam proses
mewujudkan mimpi. “Seluruh pekerjaan harus dilakukan atas dasar suka dan senang,
sehingga kita akan lupa bahwa kita sedang bekerja. Yang ada adalah totalitas
raga dan rasa dalam mewujudkan mimpi kita masing-masing. Dan akhirnya, yang
kita perjuangkan bukan uang, melainkan kepuasan. Karena bagi saya, uang akan
mengikuti dengan sendirinya,” tambah Aldi lagi.
Keluar dari pekerjaanya, Aldi pun mendirikan
Vizwerk bersama temannya. Dari sinilah perusahaan terus berkembang karena para
karyawannya menginginkan untuk mempunyai
perusahaan sendiri. Viswerk membantu para karyawan yang ingin mendirikan
perusahaan. Perkembangan itu membuat Aldi semakin banyak mendapat proyek dan
akhirnya mendirikan perusahaan induk Cakradhara Group. Perusahaan induk ini
diharapkan akan memudahkan konsolidasi sekaligs pemngembangan bisnisnya.
Cakradhara Group dapat berdiri dikarenakan sejumlah
karyawan Vizwerk menyampaikan niat mereka untuk mendirikan usaha advertising
sendiri. “Mereka punya mimpi untuk memiliki usaha sendiri, dan merasa sudah
cukup sebagai pekerja,” kata Aldi. Di situlah awalnya Grinta, perusahaannya yang lain berdiri. Aldi membantu mereka dari
segi pembiayaan.
Aldi melihat semua pencapaiannya itu,
tidak lepas dari efek kepedulian terhadap orang lain. Misalnya dengan membantu
menyalurkan sedekah, membiayai proyek yang bersifat kemanusiaan, dan mencarikan
jalan keluar bagi orang lain agar mereka bisa berkembang.
Ada lagi satu hal yang selalu Aldi
tekankan pada karyawan. Yakni, beranilah bermimpi. Kemudian
bersungguh-sungguhlah mengejarnya, serta jangan lupa berbagi. Uang yang kita
miliki bukanlah yang ada di Bank saja, melainkan yang kita sedekahkan dan
dibelanjakan untuk membantu orang lain.
Bersungguh-sungguh dalam mengejar dan
mewujudkan mimpi, menurut Aldi, adalah bagian dari doa. Sebab bagi dia, doa
bukan hanya yang dipanjatkan sambil duduk selepas shalat, namun juga yang
diwujudkan melalui niat dan tindakan nyata.
No comments for "Raden Aldi Ferdian, Bermimpi, Bersungguh-sungguh dan Berbagi"
Post a Comment