Restruktur Nama? Untuk apa??
Kalau jaman dulu, tiap ada anggota keluarga yang
sakit-sakitan pasti diganti nama. Entah jadi bejo, untung, tukul.. ada aja
nama-nama unik yang menjadi pengganti. Ini
di karenakan masyrakat lampau yang percaya, jika nama itu diganti maka orang
yang sakit-sakitan tersebut akan sehat dan jadi jarang terkena penyakit.
Dan pada jaman sekarang penggantian
nama atau lebih kerennya restruktur nama mulai langka terjadi, padahal
restruktur nama ini merupakan bagian dari warisan kearifan masa lampau(ancient wisdom), yang digunakan untuk
mencapai keharmonisan diri serta kesuksesan dalam hidup, namun banyak dilupakan
orang.
Ni Kadek Hellen Kristy Empowerment
Coach, yang memadukan Metode Self-Empowerment dengan Restruktur Nama berkata “Sukses
tidak cukup hanya dengan melakukan restruktur nama,”. Karena seni Restruktur
Nama ini mulai langka dipahami orang, maka wajar jika terjadi berbagai persepsi
keliru mengenainya. Diantaranya adalah, menganggap bahwa begitu nama sudah
direstruktur atau disusun ulang, dengan sendirinya mereka akan sukses dan
berhasil mengatasi setiap hambatan. Persepsi keliru yang kedua adalah,
menganggap bahwa setiap kebiasaan atau cara berpikir yang negatif, akan hilang
dengan sendirinya.
Susunan nama yang harmonis, menyimpan
kekuatan luar biasa bagi pemiliknya. “Sejak dulu, orang sudah mengenal
pentingnya memberi nama terbaik pada anak-anak mereka. Sebab nama tidak sekedar
jadi identitas pengenal. Di dalamnya ada unsur doa, harapan, serta keinginan
positif. Dan itu yang meresap ke dalam bawah sadar manusia,” kata Hellen, yang
mendalami bidang Psikologi hingga tingkat Master ini
“Restruktur Nama akan lambat sekali
efeknya, jika si pengguna belum menyadari seperti apa mindsetnya selama ini,”
ujar Coach kelahiran Bali ini. “Sebab, kebiasaan lama sulit sekali untuk
berubah, kecuali yang bersangkutan menyadari, dan aktif untuk mengubah haluan,”
tambahnya.
Untuk membantu kliennya mencapai
hasil optimal, Hellen menyertakan terapi untuk mengubah mindset lama yang
kadung melekat di bawah sadar, melalui beragam teknik Self-empowerment. Misalnya
afirmasi, hypnosis, neuro-language program (NLP), maupun pendekatan psikologi
transpersonal.
Rata-rata,
setelah menjalani program Restruktur Nama dan pendampingan selama beberapa
bulan, kliennya bisa merasakan perubahan positif dalam dirinya. Hellen memberi
contoh sejumlah kliennya yang datang dari dunia bisnis. Menurutnya, banyak
testimoni dari mereka yang menyebutkan bahwa setelah menjalani Restruktur Nama,
komunikasi dengan klien menjadi lebih lancar, serta mudah dalam mendapatkan
peluang bisnis baru. Demikian pula dengan klien lainnya.
No comments for "Restruktur Nama? Untuk apa??"
Post a Comment